Senin, 20 Juli 2009

Teknologi yang Ramah Linkungan

Pemanasan global sangat mempengaruhi keadaan bumi sekarang ini.
maka dari itu, sekarang ini sangat dianjurkan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan, untuk mengurangi dampak pemanasan global sekarang ini.
berikut ini beberapa solusi Teknologi Ramah Lingkungan...... cek this out..!!!

TEKNOLOGI BIOPORI
Biopori atau yang biasa disebut dengan Teknologi Lubang Resapan Biopori merupakan metode alternatif untuk meresapkan air hujan ke dalam tanah, selain dengan sumur resapan. Pemanfaatan Biopori ini akan membuat keseimbangan alam terjaga, sampah organik yang sering menimbulkan bau tak sedap dapat tertangani, disamping itu juga dapat menyimpan air untuk musim kemarau. Ide awal ini pertama kali diperkenalkan oleh Kamir Raziudin Brata, seorang peneliti dan dosen di Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan IPB.

Selain itu kelebihan dari Biopori ini adalah memperkaya kandungan air hujan. Karena setelah diresapkan kedalam tanah lewat Biopori yang mengandung lumpur dan bakteri, air akan melarutkan dan kemudian mengandung mineral-mineral yang diperlukan oleh kehidupan. Adapun tujuan Lubang Resapan Biopori (LRB) ini adalah agar air masuk sebanyak mungkin kedalam tanah.

Kelebihan LRB lainnya adalah selain sederhana, alat ini sangat mudah digunakan oleh kaum perempuan. Selain itu 10 manfaat dari LRB ini antara lain adalah memelihara cacing tanah; mencegah terjadinya keamblesan (subsidence) dan keretakan tanah; menghambat intrusi air laut; mengubah sampah organik menjadi kompos; meningkatkan kesuburan tanah; menjaga keanekaragaman hayati dalam tanah; mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh adanya genangan air seperti Demam Berdarah, Malaria, Kaki Gajah, (mengurangi masalah pembuangan sampah yang mengakibatkan pencemaran udara dan perairan); mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan); serta mengurangi banjir, longsor dan kekeringan.

TEKNOLOGI BIOGAS
Biogas adalah gas mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan
organik oleh bakteri-bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara). Pada umumnya
semua jenis bahan organik bisa diproses untuk menghasilkan biogas, namun demikian hanya bahan
organik (padat, cair) homogen seperti kotoran dan urine (air kencing) hewan ternak yang cocok untuk
sistem biogas sederhana. Disamping itu juga sangat mungkin menyatukan saluran pembuangan di
kamar mandi atau WC ke dalam sistem Biogas. Di daerah yang banyak industri pemrosesan makanan antara lain tahu, tempe, ikan pindang atau brem bisa menyatukan saluran limbahnya ke dalam
sistem Biogas, sehingga limbah industri tersebut tidak mencemari lingkungan di sekitarnya. Hal ini
memungkinkan karena limbah industri tersebut diatas berasal dari bahan organik yang homogen.

Jenis bahan organik yang diproses sangat mempengaruhi produktifitas sistem biogas disamping parameter-parameter lain seperti temperatur digester, pH, tekanan dan kelembaban udara.

Salah satu cara menentuka bahan organik yang sesuai untuk menjadi bahan masukan sistem Biogas adalah dengan mengetahui perbandingan Karbon (C) dan Nitrogen (N) atau disebut rasio C/N.
Beberapa percobaan yang telah dilakukan oleh ISAT menunjukkan bahwa aktifitas metabolisme dari
bakteri methanogenik akan optimal pada nilai rasio C/N sekitar 8-20.

PLASTIK RAMAH LINGKUNGAN
Plastik ramah lingkungan sangat diharapkan pada masa kini, terlebih dengan semakin meningkatnya beban lingkungan karena sampah, namun perkembangan plastik ramah lingkungan ini sangat lambat dalam menuju ke plastik komersial. Hal ini disebabkan oleh harganya yang masih mahal dan sifat yang agak lain dari plastik konvensional. Meski demikian lambatnya degradasi dari plastik konvensional telah menjadi perhatian oleh banyak orang, sehingga penggunaan plastiik ramah lingkungan tetap menjadi harapan langkah-langkah perlindungan terhadap lingkungan

Biodegradabel yang berkembang sejak puluhan tahun lalu juga berkembang sangat lambat, namun dengan harga minyak yang semakin tinggi 145 usd per barel pada saat ini, maka harga bio plastik akan segera kompetitif dibanding plastik lainya. Kelebihan lain dari biodegradabel plastik adalah diproduksi dari sumber terbarukan dapat bukan dari minyak dan mempunyai sifat degradable secara alami. Komisi Eropa untuk studi teknologi prospektif menyimpulkan kebutuhan plastik ini akan mencapai 1-2% dari pasar polimer keseluruhan hingga tahun 2010 dan menjadi 5% ditahun 2020.

Banyak polimer yang disebut biodegradabel, namun pada kenyataannya polimer tersebut adalah ‘bioerodable’, ‘hydro-biodegradable’ atau ‘photo-biodegradable’. Untuk itu plastik yang ramah lingkungan dapat disimpulkan sebagai: terdegradasi karena ’biodegradable’, ’compostable’, ’hydro-biodegradable’, ’photo-biodegradable’, dan ’bioerodable’. Di pasaran jenis plastik tersebut dapat sebagai Fotodegradable Polymer, Polimer berbasis Pati, Polimer Terlarut dalam Air, Biodegradabel Poliester.

itulah beberapa Teknologi Ramah Lingkungan. Masih banyak lagi teknologi yang ramah lingkungan yg dapat mengurangi efek pemanasan global.


0 komentar: